CERITA FILM GHOSTBUSTERS

Film ini yang berjudul Ghostbusters merupakan sebutan bagi orang-orang yang memiliki kemampuan untuk menyingkirkan roh jahat atau hantu. Ghostbusters juga biasa disebut sebagai pembasmi hantu. Film ini menceritakan kisah tiga parapsikolog yang dipaksa untuk keluar dari penelitian universitas. Ketiga parapsikolog pun mendirikan sebuah toko yang unik, yaitu layanan pembasmi hantu di Kota New York.

FROZEN EMPIRE

Peter Venkman, Ray Stantz, dan Egon Spengler adalah tiga parapsikolog tersebut. Mereka bekerja menyelidiki hal-hal paranormal di Universitas Columbia sebelum dikeluarkan.

Setelah keluar dari Universitas, ketiga parapsikolog tersebut membuat bisnis paranormal bernama 'Ghostbusters'. Masyarakat pun menggunakan jasa 'Ghostbusters' untuk menyingkirkan hantu, roh jahat, dan berbagai fenomena paranormal lainnya di New York.

Suatu hari, ketiga 'Ghostbusters' tersebut mendapatkan tugas untuk menyingkirkan roh jahat di gedung pencakar langit yang ada di New York. Namun, masalah tersebut terlalu berat untuk ditangani.

Nadeem menyebut bahwa barang berupa bola dari tembaga tersebut adalah peninggalan neneknya dan ia memilih untuk menjual barang-barang itu demi mendapatkan uang.

Ray merasa ada yang tak beres dengan benda bola metal tersebut, terutama ketika dites, bola tersebut memberikan efek kepada sekelilingnya. Ray pun memutuskan untuk menyimpan bola itu dan akan menyelidikinya nanti.

Di sisi lain, Phoebe yang tersisihkan karena aturan usia kerja mulai merasa kesepian. Pada saat itulah, ia bertemu dengan seorang hantu korban kebakaran bernama Melody dan keduanya mulai berteman.

Sementara itu, bola besi misterius yang dibawa Nadeem menarik minat Ghostbusters. Namun mereka tak menyangka bahwa bola itu berisi entitas jahat yang mampu meneror manusia dan menjadikan Bumi mengalami zaman es kedua.

Kini tim Ghostbusters dari lintas generasi harus menghadapi teror makhluk tersebut demi mencegah kepunahan manusia, di tengah segala situasi internal yang pelik.

Ghostbusters: Frozen Empire digarap oleh Gil Kenan yang juga ikut menulis naskahnya bersama Jason Reitman. Kenan sebelumnya hanya terlibat menulis naskah Afterlife bersama Reitman yang turut bertindak sebagai sutradara Afterlife.