CERITA FILM Hold Me Close

 Berikut adalah sinopsis film "Hold Me Close" (2024)—film romantis fantasi asal Filipina yang tayang sebagai salah satu entri Festival Film Metro Manila (MMFF) 2024:

---

🎬 Info Umum

• Judul: Hold Me Close

• Sutradara & Penulis: Jason Paul Laxamana 

• Durasi: 98 menit 

• Pemain Utama: Carlo Aquino (Woody) & Julia Barretto (Lynlyn) 

• Lokasi Syuting: Karatsu, Prefektur Saga, Jepang 
  
  

  

🧙‍♀️ Premis & Plot Inti

1. Lynlyn memiliki kemampuan supranatural: dengan menyentuh seseorang, ia bisa merasakan apakah orang itu akan membawa positif (kebahagiaan) atau negatif (kesedihan) dalam hidupnya 

2. Woody, seorang petualang yang telah menjelajah dunia selama tujuh tahun, tiba di Karatsu dan bertemu Lynlyn di pasar pagi bersama dua adiknya. Pertama kali mereka bersentuhan, Woody “netral” — tidak positif maupun negatif .

3. Penasaran dengan keanehan itu, Woody mulai mendekati Lynlyn. Lambat laun, ia berubah menjadi “positif”, dan keduanya mulai terhubung secara romantis .

4. Konflik muncul ketika Lynlyn tiba-tiba merasakan Woody berubah menjadi “negatif”, membuatnya menjauhnya. Woody kemudian berjuang untuk “memperbaiki” dirinya—menarik perhatian Lynlyn dengan ketulusan dan konsistensi . Dia menyelidiki masa lalunya, menyentuh trauma emosional dan mencari cara membangun kembali dirinya sendiri agar layak mendapat cinta Lynlyn.

5. Di akhir cerita, terdapat plot twist yang dirasa klise dan tidak cukup emosional menurut beberapa pandangan kritik .

---

🎭 Karakter & Tema

• Lynlyn: Isekai touch-of-fate—kemampuan uniknya menjadi pusat narasi. Tapi banyak review menganggap karakternya terasa satu dimensi dan terlalu bergantung pada kemampuan itu saja .

• Woody: Si pejuang hati yang tanpa tujuan jelas selain memenangkan hati Lynlyn. Dialogue emosional seperti “Walang magmamahal sa’kin” dianggap overdramatic oleh beberapa kritikus 

Temanya meliputi:

• Takdir vs pilihan pribadi dalam cinta

• Kekuatan ketulusan dan konsistensi

• Harapan dan kerapuhan emosional dalam hubungan modern 
  
  

  

⭐ Tanggapan Kritik

• Ulasan Sinegang: “surface, less substance”—visual Jepang yang indah berdiri sendiri tanpa kedalaman emosional 

• ClickTheCity: “thin premise” & karakter underdeveloped, meskipun akting utama cukup kuat 

• The Varsitarian dan FilmPolice: Pujian untuk pemandangan Karatsu, tapi mengomentari dialog yang dipaksa dan twist yang terasa dipaksakan 

---

✅ Kesimpulan

Hold Me Close menyajikan konsep romantis fantasi yang menarik—premonisi lewat sentuhan—dengan latar memukau di Jepang. Namun, kekurangan pada pengembangan karakter dan narasi menyebabkan emosi romantisnya terasa tidak maksimal, sehingga menghasilkan film yang lebih lambat tapi kurang menyentuh hati.

---

Kalau kamu tertarik untuk tahu interpretasi deeper, perbandingan dengan karya sebelumnya oleh sutradaranya, atau ingin ulasan dari sudut pandang genre fantasy-romance, tinggal bilang saja!